KETEL
UAP (BOILER)
Boiler
(steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan
sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine.
Air yang
disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus
didistribusikan ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header
lalu disalurkan ke steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di
bagian belakang boiler house), sementara steam drum ada di bagian depan roof
area, dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan
temperatur air yang baru masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari
pembakaran batu bara di furnace area (combustion chamber). Dengan pemanasan
awal di economizer ini effisiensi ketel uap dapat ditingkatkan, akibat
pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di
dalam steam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header
melalui pipa downcomers. Dari waterwall lower header air kembali mengalami
sirkulasi karena panas, naik menuju water wall upper header melalui tube-tube
water wall panel. Kemudian dari waterwall upper header air dikembalikan ke
steam drum melalui riser pipes.
Jadi akibat
panas pembakaran batu bara air mengalami sirkulasi terus menerus. Sirkulasi ini
menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadi
uap.
Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) untuk
kebutuhan uap pengolahan dan pembangkitan tenaga listrik, menggunakan Merk
Yoshimine Boiler Type h-1600 S,
kebutuhan bahan bakar sekitar 4 ton/jam dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai
bahan bakar, produksi uap 20 ton uap/jam dan tekanan kerja 21 kg/cm2.
Ketel uap yang digunakan Pabrik Gula Kwala Madu
(PGKM) merupakan ketel uap tipe pipa air (Water Tube Boiler), ketahanan ketel
uap tergantung pada mutu air ketel. Suhu uap air dari ketel adalah 222oC,
suhu air umpan 105oC, dan suhu udara 30oC. ketel uap dipanaskan
dengan membakar ampas tebu yang disediakan pada hari sebelumnya. Bahan bakar yang digunakan adalah ampas tebu yang kering.
Untuk mengetahui perbandingan bahan bakar dengan berat air yang menguap dalam 1 jam dapat dihitung berdasarkan rumus
di bawah ini :
Dimana, we = berat air yang menguap
Ws
= jumlah uap yang dihasilkan [kg] = 20 ton = 20.000 kg
Wf = berat bahan bakar [kg] = 4 ton = 4000 kg
Maka,
20000
kg
4000 kg
Dari hasil perhitungan, diketahui
bahwa perbandingan bahan bakar dengan berat air yang menguap adalah 1 : 5. Uap
yang diperoleh digunakan sebagai turbin untuk menghasilkan listrik dan
selebihnya dipakai untuk membantu proses produksi.
Data spesifikasi
alat :
Jumlah : 2 unit
Merk : Yoshimine
Boiler
Type : h-1600 S
Tekanan uap
maksimal : 24 kg/cm2
Tekanan kerja : 20 kg/cm2
Steam
temperature : 3250C
Jenis ketel : Ketel pipa air
Jumlah pipa : 1339 buah
3.1.1
Perlengkapan
utama boiler
Pada
boiler sebenarnya terdapat dua bagian konstruksi yang mempunyai fungsi
masing-masing yaitu bagian yang berfungsi untuk membangkitkan panas hasil
proses pembakaran bahan bakar dengan memanfaatkan panas yang ada yang dapat
menguapkan air.
a.
Ruang
Pembakaran
Ruang
pembakaran terbagi atas 2 (dua) ruangan yaitu:
Ruang pertama : berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagian panas
yang dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yang berada didalam ruang
dapur tersebut, yakni pipa-pipa air dari drum atas ke header muka dan belakang
dan pipa-pipa air dari drum atas ke header samping kanan/kiri.
Ruang kedua : merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil
pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruang kedua ini sebagian besar panas dari
gas diterima oleh pipa-pipa air dari drum atas ke drum bawah.
Gambar 1. Ruang Pembakaran
Dalam ruang pembakaran pertama, udara pembakaran ditiupkan oleh blower
penghembus udara (foerced draft fan) melalui lubang-lubang kecil sekeliling
dinding ruang pembakaran dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (fire
grates).
Jumlah udara yang diperlukan diatur melalui kisi-kisi bagian bawah dapur
(fire grates), yang dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan dalam ruang
kedua, gas panas dihisap oleh blower isap (induced draft fan), sehingga terjadi
aliran panas dari ruang pertama ke ruangan kedua dapur pembakaran.
b.
Drum
atas
Drum atas
berfungsi sebagai tempat pembentukkan uap yang dilengkapi dengan sekat-sekat
penahan butir-butir air untuk memperkecil kemungkinan air terbawa oleh uap.
Gambar 2. Drum Atas
c.
Drum
bawah
Drum bawah berfungsi
sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya dipasang plat-plat pengumpul
endapan halus untuk memudahkan pembuangan keluar (blow down).
Gambar 3. Drum Bawah
d.
Pipa
uap pemanas lanjut (superheater piper)
Uap basah hasil penguapan di dalam drum atas yang
mempunyai suhu 206-217 0C, sebelum dapat dipergunakan untuk turbine
uap. Oleh karena itu harus dilakukan pemanasan uap lebih lanjut, melalui
pipa-pipa uap pemanas lanjut (superheater pipe) sehingga uap benar-benar kering
dengan suhu 260-2800C.
Pipa-pipa pemanas uap lanjut ini dipasang di dalam
ruang pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui
pipa tersebut akan mengalami panas lebih lanjut.
e.
Pipa-pipa
Air
Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air
ketel yang dibuat sebanyak mungkin, sehingga penyerapan panas lebih merata
dengan efisiensi tinggi pipa-pipa ini terbagi dalam :
a.
Pipa
air yang menghubungkan drum atas dengan header muka/belakang
b.
Pipa
air yang menghubungkan drum atas dengan header samping kanan/kiri
c. Pipa air yang
menghubungkan drum atas dengan drum bawah
f.
Pembuangan
abu (ash hopper)
Abu yang terbawa gas panas dari ruangan pembakaran
pertama, terbuang/jatuh di dalam pembuangan abu yang berbentuk kerucut.
g.
Alat
pemanas udara
Alat pemanas udara berfungsi untuk menaikkan suhu
udara pembakaran sebelum masuk keruang bakar, yaitu dengan cara memanfaatkan
gas buang. Sebelum gas dibuang ke cerobong terlebih dahulu dilewatkan ke air
heater, sehingga panas yang ada pada gas buang diserap oleh udara pembakaran.
h.
Water
header
Water
header berfungsi untuk menampung air yang akan diuapkan oleh pipa air, letaknya
di sekelilingan ruang bakar. Air dari drum bawah disirkulasikan ke seluruh
header, yaitu side header, front header, dan rear header.
i.
Penampungan
uap panas lanjut
Penampungan ini berfungsi untuk menampung uap panas
yang dihasilkan dari prose penguapan didalam ketel
3.1.2
Perlatan
pembantu utama ketel
Dalam
pelaksanaan fungsinya, ketel uap ditunjang dengan beberapa peralatan pembantu
utama, antara lain :
a.
Force
Draft Fan Primary (FDF Primer)
FDF
Primer berfungsi sebagai penarik udara atau penghisap udara luar yang akan
diinjeksikan ke ruang pembakaran atau dapur ketel. Udara luar yang akan ditarik
oleh FDF primer ini terlebih dahulu dipanaskan dengan gas bekas pembakaran yang
berada di pemanas udara ( air heater) sehingga kebutuhan udara di dapur ketel
sudah panas.
b.
Drive
Unit Damper
Drive
unit damper berfungsi untuk pengatur udara yang berasal dari pemanas udara yang
dihembuskan ke ruang bakar.
c.
Iduce
Draft Fan (IDF)
IDF
berfungsi sebagai penghisap gas dari ruang bakar dan membuang keluar melalui
cerobong.
d.
Bagasse
feeder ( pengumpan ampas)
Bagasse
feeder berfungsi sebagai pengumpan pemasukan ampas kedalam dapur pembakaran
ketel yang dibantu oleh screw feeder. Pemasukan ampas oleh Bagasse feeder
dibantu oleh distribution air fan.
e.
Dust
Collector (Penangkap Debu)
Dust
Collector berfungsi untuk menangkap debu yang terbang bersama gas asap.
f.
Tangki
dearator
Tangki
dearator berfungsi untuk membuang gas oksigen yang berada di dalam air dan
pemanas awal pengisi dengan cara memanaskan air pengisi ketel dengan
menggunakan uap.
g.
Burner
Oil
Burner
Oil berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar minyak yang dibantu oleh tekanan
uap dan saat akan menyalakan di bantu oleh LPG.
h.
Kompresor
udara
Kompresor
udara berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan
untuk tenaga peneumatik instrument pengendali ketel.
i.
Air
Dryer ( pengering udara)
Air
dryer berfungsi untuk mengeringkan udara dalam ketel.
j.
Oil
Heater ( pemanas minyak)
Oil
heater berfungsi untuk memanaskan bahan bakar minyak residu sampai dengan ± 80oC
sebelum dipakai sebagai bahan bakar ketel.
k.
Forced
Draft Fan Secondary ( FDF Sekunder)
FDF
sekunder berfungsi untuk penarik udara panas dari oil heater yang dihembuskan
ke ampas dalam ruang pembakaran air heater.
l.
Secondary
air fan ( kipas udara sekunder)
Secondary
air fan berfungsi untuk menghembuskan udara pembakaran ke sekeliling dapur
ketel dengan tujuan agar pembakaran berlangsung dengan sempurna.
3.1.3
Alat-alat
pengamanan
Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel
yang tinggi, maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat pengaman sebagai
berikut :
1. Katup pengaman (safety valve)
Kerangan
pengaman yang digunakan pada Yoshimine Boiler type h-1600 Sadalah type “per”
yang full left yang didesign sedemikian rupa agar lefting menjadi lancer.
Alat ini bekerja membuang uap pada tekanan yang
telah ditentukan sesuai dengan penyetelan klep pada alat ini. Umumnya katup
pengaman tekanan uap basah (satured steam) distel pada tekanan 21 kg/cm2
sedangkan pada katup pengaman tekanan uap lanjut (superheated steam) distel
pada tekanan 20,5 kg/cm2. Penyetelan kerangan pengamanan harus
dilakukan oleh beberapa orang yang ditunjuk bekerja untuk indikasi tekanan,
catatan tekanan dan operasi, dan disaksikan oleh seorang yang bertanggung jawab
(Depnaker).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.
Level
air yang terlalu tinggi pada saat karangan pengaman bekerja harus dihindarkan,
karena steam yang digunakan untuk membuka kerangan mengandung banyak air dan
akan masuk ke dalam kerangan pengaman.
b.
Jangan
mengencangkan atau melonggarkan mur pengunci kerangan pengaman tanpa izin yang
bertanggung jawab (Depnaker).
c.
Pada
saat ketel beroperasi, usahakan agar kerangan pengaman jangan sering-sering
bekerja. Hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada “disc” dan melemahkan
spring penekan dari kerangan pengaman.
2.
Gelas
penduga
Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air
di dalam drum atas, untuk memudahkan pengontrolan air dalam ketel selama
operasi agar tidak terjadi penyambutan-penyambutan pada kran-kran uap dan air
pada alat ini, maka perlu diadakan penyepian air dan uap secara periodic pada
semua kran minimal 3 (tiga) jam.
Gelas penduga ini dilengkapi dengan alat pengontrol
otomatis yang akan berbunyi belnya dalam lampu merah akan menyala pada waktu
kekurangan air pada waktu berlebihan air, bell akan berbunyi dan lampu hijau
akan hidup.
Kaca gelas penduga harus selalu dijaga bersih dan
harus diganti bila telah kotor atau kabur. Kefungsian gelas penduga harus
diperiksa beberapa kali dalam satu hari, hal ini untuk menjaga kemungkinan :
a. Adanya
sumbatan pada pipa-pipa sambungan
b. Terjadinya
busa air ketel dan penguapan air (priming)
Gelas penduga diperiksa menurut prosedur di bawah ini :
a. Tutuplah kran atas dan kran bawah satu persatu
b. Buang air dari kolom, gelas penduga dengan membuka kerangan
pembuang
c. Buka kerangan atas (kerangan uap).
d. Buka
kerangan bawah (kerangan air), air akan menyebur dari kerangan pembuang untuk
memeriksa tekanan air.
Jika
tenaga pembuangan uap atau tenaga penyemburan air ternyata lemah atau lambat,
maka berarti saluran telah tersumbat di suatu tempat.
3.
Kran
spei air (blow down valve)
Kran spei air ini dipasang 2 (dua) tingkat, satu
bahan kran buka cepat (quick action valve) dan satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari bahan yang tahan
tekanan dan temperatur tinggi. Pada saat boiler full operasi sangat perlu
dilakukan blow down, terlebih-lebih apabila kondisi air pengisi ketel kurang
memenuhi standart yang ditentukan, hal ini jika lebih sering dilakukan akan
lebih baik.
Pada saat melakukan blow down, kita harus dengan seksama
memperhatikan kondisi air di dalam gelas penduga. Setiap kita akan melakukan
blow down tidak dibenarkan mengoperasikan kerangan atau alat-alat lain dalam
waktu yang bersamaan. Lamanya blow down tergantung dengan kondisi air di dalam
gelas penduga. Jika kita melakukan blow down tidak dibenarkan melalui keempat
buah header pada saat boiler dan dapat menimbulkan bahaya lanjutan. Blow down
melalui keempat buah header harus dilakukan setiap boiler akan dioperasikan,
ataupun pada saat boiler akan stop operasi dan sekaligus untuk menurunkan
tekanan boiler.
4. Thermometer
Alat ini berfungsi
untuk mengetahui suhu air pengisi ketel uap, gas uap, suhu uap, dan lainya.
5. Katup penguras
Katup ini berfungsi
menguras atau membuang air dalam drum. Jika air boiler menurut analisa banyak
mengandung lumpur akan dapat menimbulkan korosi pada pipa-piapa boiler.
6.
Kran
uap induk
Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka
dan menutup aliran uap keluar ketel yang terpasang pada pipa uap induk. Alat
ini dibuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.
7.
Kran
pemasukan air
Keran pemasukan air terdiri dari 2 (dua) buah kran
yaitu satu buah kran ulir dan satu buah lagi kran arah (non return valve).
8. Tanda bahaya (alarm)
Alarm berfungsi untuk
memberikan tanda bahaya kepada operator tentang segala sesuatu jika terjadi
kelainan dalam operasinya, misalnya tekanan air pengisi rendah, tekanan uap
kerja melampaui batas ketentuan, dan lain-lain.
9.
Lain-lain
Perlengkapan-perlengkapan lainnya yang diperlukan
untuk ketel uap adalah :
a.
Alat penghembus debu
pada pipa air ketel (mechanical soot blower)
b. Pemasukan
air ketel otomatis (automatic feed water regulator)
c.
Panel-panel
listrik komplit dengan alat-alat ukur
3.2
Turbin
uap
Data spesifikasi
alat :
Tipe : BGS-RY-K
Kecepatan turbin : 7272/1500 rpm
Tekanan uap masuk :18 kg/cm2
Tekanan uap keluar : 101,2/1,0
kg/cm2
Temperature uap masuk : 325oC
Daya listrik yang di hasilkan :
3600 Kw
Konsumsi uap : 42 ton/jam
Diameter saluran :450 mm
Tipe governor : UG-4TO Wood Word
Govern
Pengaturan kecepatan : manual dan
motor governor
Kecepatan kritis : 2343 rpm dan
4737 rpm
Tipe penggerak : motor listrik
Arah putaran : searah jarum jam
Tipe bantalan : trust metal type
3.2.1
Operasi
turbin uap
Untuk menjalankan atau pengoprasian
turbin uap haruslah mengetahui dan memahami beberapa fase atau tahapan, agar
terhindar dari terjadinya kerusakan maupun kecelakaan kerja.
1.
Periode
persiapan
a. Periksa
posisi katup sebelum memasukkan uap, minyak pelumas, maupun air pendingin.
b. Periksa
level pengukur pada tangki minyak.
c. Periksa
minyak dan sisi gigi rumah pemutar.
d. Periksa
level pengukur pada governor.
2.
Periode menjalankan
a. Buka
sedikit katup utama untuk pemasukan uap, apabila tekanan uap telah mencapai 18
kg/cm2 dan temperaturnya ±200oC.
b. Buka
secara perlahan-lahan katup emergency valve sampai plat lampu warna merah
menyala dan bersamaan berhentinya motor prmutar poros utama (turning motor) dan
kecepatan turbin akan mencapai ±100-200 rpm.
c. Periksa
minyak pelumas bantalan governor, tekanan minyak melalui kaca control.
d. Buka
perlahan-lahan katup stop darurat,dan putaran turbin dinaikkan hingga 6800 rpm.
e. Pompa
minyak pelumas akan terhenti secara otomatis, lalu putar switch di posisi
otomatis, maka pelumas bagian akan diperoleh gear pump.
f. Tutup
katup saluran uap (drain valve)
g. Naikkan
putaran turbin hingga 7275 rpm ( putaran normal)
h. Pengoprasian
turbin dari putaran 0-7275 rpm diperlukan waktu selama 120 menit (2 jam)
Putaran (rpm)
|
Waktu ( menit)
|
200
|
6
|
2000
|
50
|
3500
|
24
|
6800
|
38
|
7275
|
120
|
3.3 Perawatan dan
Pemeliharaan boiler
Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi
uap memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada boiler
umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak memenuhi
persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Proses Commisioning awal
b. Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)
c. Pembersihan boiler.
a.
Proses commisioning awal
Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler
yang baru ataupun boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang
terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun material asing pada boiler
setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel
dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali untuk
menghilangkan material-material yang mengandung minyak dan deposit-deposit yang
lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada tekanan rendah yang dijaga setengah
dari tekanan penuh. Waktu pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan
tinggi pembersihan secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk
menghilangkan kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid
cleaning) boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler
kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan menggunakan tombol
pengaman.
b.
Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)
Pengoperasian pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik
ketel yang memerlukan pemeliharaan dan kondisi air ketel yang baik untuk
mencegah timbulnya kerak atau korosi. Untuk memeriksa secara benar/baik perlu
diperhatikan uap dan temperature uap yang dihasilkan serta menjaga kebersihan
gas. Jangka waktu untuk memulai dan
untuk pendinginan boiler setelah dimatikan, ditetapkan dalam petunjuk manual
ketel dan harus diikuti/ dipatuhi dengan baik.
Pengoperasian pada keadaan darurat, merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan. Keadaan ini dapat berupa kesalahan pada sediaan air
umpan atau sediaan bahan bakar. Kehilangan udara atau kesalahan pada api
pembakaran. Unit boiler yang modern dilengkapi dengan kunci pengaman yang
otomatis untuk aliran sediaan bahan bakar dan pada saat ketel berhenti
beroperasi., jika terjadi keadaan yang membahayakan.
c.
Pembersihan boiler
Pembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyiaktan
dan pengaliran gas atau dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air
dan uap dilakukan dengan cara manual jika mungkn dan dapat juga dengan
menggunakan pembersih kimia secara otomatis untuk ketel yang modern pada unit
boiler terutama pada bagian ketel yang tidak semuannya dapat dijangkau oleh
tangan.
Pembersihan secara kimia harus dilakukan dibawah
pengawasan supervisor. Kebanyakan asam hidroklorik digunakan bersama-sama
dengan zat kimia untuk menghilangkan kerak-kerak yang keras. Pembersihan asam jika dibuat oleh orang yang tidak
kompeten dapat menyebabkan kelebihan
zat-zat kimia pada boiler. Setelah
pencucian dengan asam, dinetralkan dengan larutan alkali dan terakhir kali
boiler dioperasikan pada pemanasan tekanan rendah dengan larutan inert.
3.4 Instruksi
Kerja Perawatan dan Pemeliharaan
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SEBELUM BOILER
BEROPERASI
|
TUJUAN :
|
PARAMETER
|
1
|
Uap mengoprasikan
boiler menghasilkan uap
|
Tekanan uap kering
325oC
Tekanan kerja 20-21
kg/cm2
|
NO
|
URUTAN KERJA
|
HASIL PENTING/
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
|
1
|
Periksa dulu sebelum
dijalankan bahwa gelas penduga bekerja normal
|
Level pada gelas duga
pada upper drum pada posisi NWL (normal water level) 50 mm H2O
|
2
|
Periksa air
compressor untuk instrumentasi
|
Tekanan udara 7 kg/cm2
|
3
|
Periksa kelistrikan
pada panel-panel
|
Harus sudah stand by
opersional
|
4
|
Periksa tekanan pompa
residu (jika dipakai bahan bakar residu)
|
Tekanan pumpa harus
mencapai 12 kg/cm2
|
5
|
Periksa damper By
Pass gas duct
|
Harus damper posisi terbuka 100%
Dan tutup pada
tekanan uap boiler 17kg/cm2 serta membuka dampet IDF
|
6
|
Periksa valve air
vent upper drum dan super heater
|
Posisi valve harus
terbuka 100%
Ditutup pada tekanan
17kg/cm2
|
7
|
Periksa bahan bakar
(ampas dan residu)
|
persediaan bahan
bakar ampas dan residu cukup
|
8
|
Periksa kevakuman
pada dapur pembakaran
|
Tekanan vakum 10 mmH2O
|
9
|
Periksa air pengisi
dan air umpan ketel
|
Level pada tangki
condensate min 600m3
Temperature 90oC
|
10
|
Periksa semua valve
main steam pada HPSH
|
Buka by pass main
steam saat tekanan uap 14 kg/cm2 pemanasan turbin-turbin dan tutup
valve by pass jika tekana sudah mencapai 20kg/mm2
Siap melayani kebutuhan
pengguna uap untuk diluar boiler
|
Tabel 4.1 Instruksi Kerja Perawatan dan
Pemeliharaan Sebelum Boiler Beroperasi
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN CONVEYOR
BOILER
|
TUJUAN :
|
PARAMETER
|
1
|
Untuk membawa ampas
dari stasiun mill dan balik dari gudang ampas yang masuk ke dapur pembakaran
boiler
|
|
NO.
|
URUTAN KERJA
|
HAL PENTING/
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
|
1
|
Periksa sistem
kelistrikan ke semua panel
|
Mulai dari kabel
power, fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan ampere meter
|
2
|
Periksa semua
baut-baut pengikat pada plight
|
Baut-baut harus
betul-betul padat agar tidak kendur
|
3
|
Periksa semua plight
yang terpasang
|
Tidak ada yang
bengkok
|
4
|
Periksa ketegangan
rantai-rantai
|
Agar tidak terjadi
rantai lompat dari sprocket dan rantai putus
|
5
|
Periksa sistem
pelumasan
|
Check berkala
pelumasan pada bearing dan rantai
|
6
|
Dilaksanakan urutan
operasional conveyor
a.
Start conveyor
receving
b.
Start conveyor
distributor
c.
Start conveyor return
d.
Start conveyor
elevator
|
Agar tidak terjadi
ampas yang menumpuk dan tidak terjadi kejutan pemakaian daya listrik yang
besar
|
Tabel
4.2 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Conveyor Boiler
INSTRUKSI KERJA ANALISA AIR BOILER
|
TUJUAN :
|
PARAMETER
|
1
|
Agar air pengisi dan
umpan air ketel dapat memenuhi syarat standart
|
|
NO.
|
URUTAN KERJA
|
HAL PENTING/
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
|
1
|
Analisa air pengisi
ketel
|
pH (25oC)
Total hardness (CaCO3):
< 2 ppm
Oxygen terlarut (O2):
< 0,5 ppm
Minyak dan gula : 0
|
2
|
Periksa persediaan
air pada tangki 600m3
|
Persediaan air yang
cukup sesuai pengoprasian ketel
|
3
|
Analisa air umpan
boiler
|
pH : 9-10
TDS : < 3000 ppm
Minyak dan gula : 0
Temperature : 105oC
|
Tabel
4.3 Instrksi Kerja Analisa Air Boiler
INSTRUKSI KERJA HYDROSTATIC TEST
|
TUJUAN :
|
PARAMETER
|
1
|
Untuk mengetahui
kinerja boiler setelah selesai perbaikan/service peralatan pada overhoule
|
Diberi tekanan dari 0
dan dinaikkan tekanan dibuat interval 5 menit untuk setiap kenaikan tekanan 5
kg/cm2 sampai tekanan 25 kg/cm2
|
NO.
|
URUTAN KERJA
|
HAL PENTING/
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
|
1
|
Periksa
packing-packing man houle dan hand houle pada header, upper drum dan lower
drum
|
Jangan ada kebocoran
packing pada header, upper, lower drum, dan handhoule pada header
|
2
|
Periksa semua
baut-baut pada valve-valve
|
Baut-baut harus
betul-betul padat agar tidak terjadi kebocoran
|
3
|
Persiapkan kebutuhan
air untuk hydro test
|
Air pada tangki
condensate 200-400 m3
|
4
|
Pengisian air pada
upper drum harus penuh
|
Agar tidak ada udara
pada saat diberi tekanan pemadatan maka tidak terjadi waterslah
|
5
|
Periksa pada bagian
packing, valve, pipa air setiap penambahan tekanan 5kg/cm2, jika
tidak kebocoran maka diteruskan menaikkan tekanan untuk interval berikutnya
|
Check berkala selama
5 menit malihat kebocoran-kebocoran
|
6
|
Dicatat setiap
interval kenaikan tekanan dan perubahan penurunan setelah ditahan selama 5
menit
|
Bila ada kerusakan
maka akan diperbaiki dan test kembali diulang
|
Tabel
4.4 Instruksi Kerja Hydrostatic Test
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN TURBIN
BOILER
|
TUJUAN :
|
PARAMETER
|
1
|
Untuk melayani
operasional boiler dengan memutar blower dan pompa air pengisi ketel
|
Temperature uap 325oC
|
|
|
Tekanan uap : 20-21
kg/cm
Rpm turbin FDF/IDF :
900 rpm
Rpm turbin FWP : 2900
rpm
|
NO.
|
URUTAN KERJA
|
HAL PENTING/
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
|
1
|
Ganti oli pada turbin
|
|
2
|
Lumasi
bearing dan metalan dengan gemuk.
|
|
3
|
Periksa sudu-sudu
pada turbin
|
Debu dan kotoran.
|
4
|
Ganti oli governoor
|
|
5
|
Periksa pipa-pipa
pada turbin
|
Pastikan tidak ada
kebocoran.
|
6
|
Periksa paking dan
baut pada sambungan pipa.
|
|
Tabel
4.5 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Turbin boiler
INSTRUKSI KERJA PEMANASAN BOILER
|
TUJUAN :
|
PARAMETER
|
1
|
Persiapan
pengoprasional boiler
|
pH air pengisi ; 7,
dan bahan baakar zat kering 50%
|
NO.
|
URUTAN KERJA
|
HAL PENTING/
YANG PERLU DI
PERHATIKAN
|
1
|
Periksa sistem
kelistrikan kesemua panel
|
Mulai dari kabel
power dan kabel penghubung, fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan
saklar pengatur kecepatan
|
2
|
Periksa persediaan
air umpan ketel
|
Jumlah air min
tersedia 600 m3. Pada tangki kondensat
|
3
|
Periksa persediaan
bahan bakar ampas dan residu
|
Digunakan untuk
proses pembakaran pada dapur boiler
|
4
|
Periksa udara
kompresor instrument
|
Tekanan udara harus 7
kg/cm2 guna memenuhi operasional alat instrument
|
5
|
Periksa persediaan
air pendingin metalan
|
Apakah air sudah
benar-benar mengalir dilihat dari output pada air buangan dan suhu air
pendingin max 34oC pada metalan, bearning-bearning turbin dan
pompa
|
6
|
Periksa dapur ruang
bakar boiler
|
Pastikan peralatan
dumping grate dan laluan ampas pada bagasse feeder baik
|
7
|
Periksa rantai-rantai
conveyor
|
Sprocket, rel dan
rantai telah distel ketegangannya dan split pen lalu siap dioperasikan
|
8
|
Periksa damper laluan
udara/gas
|
Pastikan damper
bypass, turbin IDF dan FDF tidak ada kebocoran udara/gas yang masuk dan
keluar
|
9
|
Pada
pemanasaan/heating, dilaksanakan secara terus menerus/ continius kenaikan
temperature dan tekanan/pressure secara teratur
|
Hari 1-7, temperature
ruang bakar decontrol
|
10
|
Dilaksanaka soda
boiling
|
Dilakukan soda
boiling untuk pembuangan/pembilasan kotoran yang ada didalam perpian, header
dan drum pada boiler air ke ketel lalu dilaksanakan sirkulasi air untuk
mendapatkan pH normal (7)
|
11
|
Periksa valve air
vent
|
Valve air vent harus
pada posisi terbuka
|
Tabel
4.6 Instruksi Kerja Pemanasan Boiler
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN WATER
TREATMENT
|
TUJUAN:
|
PARAMETER
|
1
|
Untuk melayani
kebutuhan pabrik dan operasional boiler
|
|
NO.
|
URUTAN KERJA
|
HAL PENTING/
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
|
1
|
Pembersihan kolam
pada raw water, SAND FILTER
|
Lumpur dan pelastik
|
2
|
Pemeriksaan pada
reactor tank dan remelter tank
|
|
3
|
Pemeriksaan tank
softener
|
Kebersihan kation dan
anion
|
4
|
Pemeriksaan tank
garam
|
Kebocoran tangki
|
5
|
Periksa perpipaan dan
valve
|
Keropos dan kebocoran
valve
|
6
|
Periksa pompa-pompa
|
Kapasitas dan
effisiensi pompa
|
Tabel 4.7
Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Water Treatment
Gambar
4. Water treatment
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek
selama 1 bulan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KWALA MADU maka dapat diambil
kesimpulan, yaitu :
1.
Tujuan dari melakukan kerja praktek
yang telah dicapai adalah mengetahui masalah yang ada pada mesin boiler, yaitu
pada proses perawatan dan pemeliharaan agar sesuai dengan prosedur dan standart
boiler.
2.
Untuk pembangkit uap digunakan
Boiler / Ketel atau bejana uap yang mempunyai tekanan uap kerja 20 kg/cm2.
3.
Saat mengoperasikan
boiler dilarang menyetel setting unit ke skala positif karena akan menimbulkan
tekanan balik (back fire).
4.
Air umpan yang
digunakan untuk keperluan ketel dan proses harus terlebih dahulu dinetralisasi
pada stasiun water threatment.
5.
Uap yang keluar dari turbin harus
dijaga agar jangan terjadi kondensasi yang menyebabkan uap tidak dapat
digunakan untuk proses selanjutnya.
6.
Boiler sebagai pembangkit uap
memerlukan perawatan dan pemeliharaan khusus.
4.2.
Saran
1.
Mesin yang dipergunakan pada proses
pengolahan harus dilakukan perawatan secara berkala agar tidak terjadi masalah
/ kerusakan pada saat proses pengolahan.
2.
Diharapkan para
operator lapangan agar dalam memberikan informasi kepada mahasiswa yang sedang
melakukan praktek dengan tepat dan jelas.
3.
Harap dihitung
kembali jumlah bahan bakar yang akan digunakan agar tidak terjadi pemborosan
bahan bakar.
4.
Air yang
digunakan untuk boiler harus memenuhi standart / kriteria air boiler agar uap
yang dihasilkan sesuai standart.
5.
Utamakan K3
pada saat mengoperasikan dan melakukan perawatan pada boiler.
DAFTAR PUSTAKA
1.Yopi
Subastian, 2010, Mengenal Ketel Uap
(Boiler), 24 Mei 2011, http://educationmachine.blogspot.com/2010/01/mengenal-ketel-uap-boiler.html
2. Rikson Sirait, 2012,
Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri Proses Pembuatan Minyak (CPO) di
PTP. Nusantara IV(Persero) Unit usaha Adolina, Universitas
Negeri Medan, Medan.
3.Diky hari sandi, dkk, 2012, Laporan Praktek Kerja Lapangan di Pabrik
Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa, Sekolah
Tinggi Teknologi Immanuel, Medan.
4. Ir. Ganepo Tarigan,
2013 , Job Sheet dan Instruksi Kerja
Boiler, Pabrik Gula Kwala Madu, Langkat
Marine Boiler
BalasHapusPT Indira Dwi Mitra – Expert in Industrial Energy. Fabrikasi dan Jual Boiler Indonesia, Produk kami meliputi jasa pembuatan Fire Tube Boiler, Water Tube Boiler, Hot Water Boiler untuk Crude Palm Oil pada kapal tanker marine dan untuk boiler general Industri …
Asphalt Boiler
General Boiler
PT Indira Dwi Mitra – Expert in Industrial Energy. Fabrikasi dan Jual Boiler Indonesia, Produk kami meliputi jasa pembuatan Hot Oil Boiler atau Thermal Oil Heater untuk Crude Palm Oil pada kapal tanker marine dan untuk boiler general Industri lainya seperti Asphalt, Fodd Industry, dll ...
THERMAL-OIL-HEATER-400-MCAL-848x450
Service & Repair
Selain fabrikasi dan menjual steam boiler indonesia, kami juga melayani penjualan sparepart boiler serta siap melayani service dan repair boiler maupun thermal oil heater dan siap membantu dalam proses Instalasi maupun Commisioning …
Our Contact
PT. INDIRA DWI MITRA
Jl.Dewi Sartika No.01, Kampung Jeger RT/RW.009/002 Desa Lebakwangi, Kec. Sepatan Timur, Tangerang - Banten 15520
RATMAN (Sales Engineer)
Phone : 021-222-59 400
Fax : 021-593-71-687
Mobile : 0813-88-666-204 (WA)
Mobile : 087-808-344-829
Email : info@indira.co.id
Email : ratman@indira.co.id
Artikelnya sangat membantu dan sangat Inspiratif.
BalasHapusJual boiler kelapa sawit
Seteam Boiler Indira
Jual Steam Boiler
Jual Steam Boiler/ketel Uap
Fabrikasi Boiler di indonesia
Jual Boiler bahan Bakar solar
Distributor Boiler steam di jakarta
Distributor Boiler evaprator murah
jual Boiler steam Vertikal
Jual Boiler Steam mini
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk Boiler cooling tower chiller dan waste water treatment untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA:0813-1084-9918
Terima kasih
artikelnya mudah dipahami dan sangat membantu.. terimakasih banyak
BalasHapus