Selasa, 10 Februari 2015

perawatan boiler

  KETEL UAP (BOILER)                               
Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine.
Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house), sementara steam drum ada di bagian depan roof area, dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran batu bara di furnace area (combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensi ketel uap dapat ditingkatkan, akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalam steam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipa downcomers. Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena panas, naik menuju water wall upper header melalui tube-tube water wall panel. Kemudian dari waterwall upper header air dikembalikan ke steam drum melalui riser pipes.
Jadi akibat panas pembakaran batu bara air mengalami sirkulasi terus menerus. Sirkulasi ini menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadi uap.
         Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) untuk kebutuhan uap pengolahan dan pembangkitan tenaga listrik, menggunakan Merk Yoshimine Boiler Type h-1600 S, kebutuhan bahan bakar sekitar 4 ton/jam dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar, produksi uap 20 ton uap/jam dan tekanan kerja 21 kg/cm2.
 Ketel uap yang digunakan Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) merupakan ketel uap tipe pipa air (Water Tube Boiler), ketahanan ketel uap tergantung pada mutu air ketel. Suhu uap air dari ketel adalah 222oC, suhu air umpan 105oC, dan suhu udara 30oC. ketel uap dipanaskan dengan membakar ampas tebu yang disediakan pada hari sebelumnya. Bahan bakar yang digunakan adalah ampas tebu yang kering.
Untuk mengetahui perbandingan bahan bakar dengan berat air yang menguap  dalam 1 jam dapat dihitung berdasarkan rumus di bawah ini :
Dimana, we  = berat air yang menguap
      Ws = jumlah uap yang dihasilkan [kg] = 20 ton = 20.000 kg
      Wf = berat bahan bakar [kg] = 4 ton = 4000 kg 
Maka,
                                   20000 kg 
                     4000 kg

 
           Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa perbandingan bahan bakar dengan berat air yang menguap adalah 1 : 5. Uap yang diperoleh digunakan sebagai turbin untuk menghasilkan listrik dan selebihnya dipakai untuk membantu proses produksi.
Data spesifikasi alat :
Jumlah                               : 2 unit
Merk                                  : Yoshimine Boiler
Type                                  : h-1600 S
Tekanan uap maksimal      : 24 kg/cm2
Tekanan kerja                    : 20 kg/cm2
Steam temperature            : 3250C
Jenis ketel                          : Ketel pipa air
Jumlah pipa                       : 1339 buah

3.1.1        Perlengkapan utama boiler
Pada boiler sebenarnya terdapat dua bagian konstruksi yang mempunyai fungsi masing-masing yaitu bagian yang berfungsi untuk membangkitkan panas hasil proses pembakaran bahan bakar dengan memanfaatkan panas yang ada yang dapat menguapkan air.
a.      Ruang Pembakaran
Ruang pembakaran terbagi atas 2 (dua) ruangan yaitu:
Ruang pertama : berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagian panas yang dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yang berada didalam ruang dapur tersebut, yakni pipa-pipa air dari drum atas ke header muka dan belakang dan pipa-pipa air dari drum atas ke header samping kanan/kiri.
Ruang kedua : merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruang kedua ini sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air dari drum atas ke drum bawah.
 










Gambar 1. Ruang Pembakaran
Dalam ruang pembakaran pertama, udara pembakaran ditiupkan oleh blower penghembus udara (foerced draft fan) melalui lubang-lubang kecil sekeliling dinding ruang pembakaran dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (fire grates).
Jumlah udara yang diperlukan diatur melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (fire grates), yang dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan dalam ruang kedua, gas panas dihisap oleh blower isap (induced draft fan), sehingga terjadi aliran panas dari ruang pertama ke ruangan kedua dapur pembakaran.



b.      Drum atas
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukkan uap yang dilengkapi dengan sekat-sekat penahan butir-butir air untuk memperkecil kemungkinan air terbawa oleh uap.





Gambar 2. Drum Atas
c.       Drum bawah
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya dipasang plat-plat pengumpul endapan halus untuk memudahkan pembuangan keluar (blow down).




Gambar 3. Drum Bawah

d.      Pipa uap pemanas lanjut (superheater piper)
Uap basah hasil penguapan di dalam drum atas yang mempunyai suhu 206-217 0C, sebelum dapat dipergunakan untuk turbine uap. Oleh karena itu harus dilakukan pemanasan uap lebih lanjut, melalui pipa-pipa uap pemanas lanjut (superheater pipe) sehingga uap benar-benar kering dengan suhu 260-2800C.
Pipa-pipa pemanas uap lanjut ini dipasang di dalam ruang pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui pipa tersebut akan mengalami panas lebih lanjut.
e.       Pipa-pipa Air
Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang dibuat sebanyak mungkin, sehingga penyerapan panas lebih merata dengan efisiensi tinggi pipa-pipa ini terbagi dalam :
a.          Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka/belakang
b.         Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header samping kanan/kiri
c.      Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan drum bawah
f.       Pembuangan abu (ash hopper)
Abu yang terbawa gas panas dari ruangan pembakaran pertama, terbuang/jatuh di dalam pembuangan abu yang berbentuk kerucut.
g.      Alat pemanas udara
Alat pemanas udara berfungsi untuk menaikkan suhu udara pembakaran sebelum masuk keruang bakar, yaitu dengan cara memanfaatkan gas buang. Sebelum gas dibuang ke cerobong terlebih dahulu dilewatkan ke air heater, sehingga panas yang ada pada gas buang diserap oleh udara pembakaran.
h.      Water header
Water header berfungsi untuk menampung air yang akan diuapkan oleh pipa air, letaknya di sekelilingan ruang bakar. Air dari drum bawah disirkulasikan ke seluruh header, yaitu side header, front header, dan rear header.
i.        Penampungan uap panas lanjut
Penampungan ini berfungsi untuk menampung uap panas yang dihasilkan dari prose penguapan didalam ketel
3.1.2        Perlatan pembantu utama ketel
Dalam pelaksanaan fungsinya, ketel uap ditunjang dengan beberapa peralatan pembantu utama, antara lain :
a.      Force Draft Fan Primary (FDF Primer)
FDF Primer berfungsi sebagai penarik udara atau penghisap udara luar yang akan diinjeksikan ke ruang pembakaran atau dapur ketel. Udara luar yang akan ditarik oleh FDF primer ini terlebih dahulu dipanaskan dengan gas bekas pembakaran yang berada di pemanas udara ( air heater) sehingga kebutuhan udara di dapur ketel sudah panas.
b.      Drive Unit Damper
Drive unit damper berfungsi untuk pengatur udara yang berasal dari pemanas udara yang dihembuskan ke ruang bakar.   


c.       Iduce Draft Fan (IDF)
IDF berfungsi sebagai penghisap gas dari ruang bakar dan membuang keluar melalui cerobong.
d.      Bagasse feeder ( pengumpan ampas)
Bagasse feeder berfungsi sebagai pengumpan pemasukan ampas kedalam dapur pembakaran ketel yang dibantu oleh screw feeder. Pemasukan ampas oleh Bagasse feeder dibantu oleh distribution air fan.
e.       Dust Collector (Penangkap Debu)
Dust Collector berfungsi untuk menangkap debu yang terbang bersama gas asap.
f.       Tangki dearator
Tangki dearator berfungsi untuk membuang gas oksigen yang berada di dalam air dan pemanas awal pengisi dengan cara memanaskan air pengisi ketel dengan menggunakan uap.
g.      Burner Oil
Burner Oil berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar minyak yang dibantu oleh tekanan uap dan saat akan menyalakan di bantu oleh LPG.
h.      Kompresor udara
Kompresor udara berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan untuk tenaga peneumatik instrument pengendali ketel.
i.        Air Dryer ( pengering udara)
Air dryer berfungsi untuk mengeringkan udara dalam ketel.


j.        Oil Heater ( pemanas minyak)
Oil heater berfungsi untuk memanaskan bahan bakar minyak residu sampai dengan ± 80oC sebelum dipakai sebagai bahan bakar ketel.
k.      Forced Draft Fan Secondary ( FDF Sekunder)
FDF sekunder berfungsi untuk penarik udara panas dari oil heater yang dihembuskan ke ampas dalam ruang pembakaran air heater.
l.        Secondary air fan ( kipas udara sekunder)
Secondary air fan berfungsi untuk menghembuskan udara pembakaran ke sekeliling dapur ketel dengan tujuan agar pembakaran berlangsung dengan sempurna.
3.1.3        Alat-alat pengamanan
Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel yang tinggi, maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat pengaman sebagai berikut :
1.  Katup pengaman (safety valve)
Kerangan pengaman yang digunakan pada Yoshimine Boiler type h-1600 Sadalah type “per” yang full left yang didesign sedemikian rupa agar lefting menjadi lancer.
Alat ini bekerja membuang uap pada tekanan yang telah ditentukan sesuai dengan penyetelan klep pada alat ini. Umumnya katup pengaman tekanan uap basah (satured steam) distel pada tekanan 21 kg/cm2 sedangkan pada katup pengaman tekanan uap lanjut (superheated steam) distel pada tekanan 20,5 kg/cm2. Penyetelan kerangan pengamanan harus dilakukan oleh beberapa orang yang ditunjuk bekerja untuk indikasi tekanan, catatan tekanan dan operasi, dan disaksikan oleh seorang yang bertanggung jawab (Depnaker).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.    Level air yang terlalu tinggi pada saat karangan pengaman bekerja harus dihindarkan, karena steam yang digunakan untuk membuka kerangan mengandung banyak air dan akan masuk ke dalam kerangan pengaman.
b.   Jangan mengencangkan atau melonggarkan mur pengunci kerangan pengaman tanpa izin yang bertanggung jawab (Depnaker).
c.    Pada saat ketel beroperasi, usahakan agar kerangan pengaman jangan sering-sering bekerja. Hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada “disc” dan melemahkan spring penekan dari kerangan pengaman.
2.      Gelas penduga
Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air di dalam drum atas, untuk memudahkan pengontrolan air dalam ketel selama operasi agar tidak terjadi penyambutan-penyambutan pada kran-kran uap dan air pada alat ini, maka perlu diadakan penyepian air dan uap secara periodic pada semua kran minimal 3 (tiga) jam.
Gelas penduga ini dilengkapi dengan alat pengontrol otomatis yang akan berbunyi belnya dalam lampu merah akan menyala pada waktu kekurangan air pada waktu berlebihan air, bell akan berbunyi dan lampu hijau akan hidup.
Kaca gelas penduga harus selalu dijaga bersih dan harus diganti bila telah kotor atau kabur. Kefungsian gelas penduga harus diperiksa beberapa kali dalam satu hari, hal ini untuk menjaga kemungkinan :
a.       Adanya sumbatan pada pipa-pipa sambungan
b.      Terjadinya busa air ketel dan penguapan air (priming)
Gelas penduga diperiksa menurut prosedur di bawah ini :
a.       Tutuplah kran atas dan kran bawah satu persatu
b.      Buang air dari kolom, gelas penduga dengan membuka kerangan pembuang
c.       Buka kerangan atas (kerangan uap).
d.      Buka kerangan bawah (kerangan air), air akan menyebur dari kerangan pembuang untuk memeriksa tekanan air.
Jika tenaga pembuangan uap atau tenaga penyemburan air ternyata lemah atau lambat, maka berarti saluran telah tersumbat di suatu tempat.
3.      Kran spei air (blow down valve)
Kran spei air ini dipasang 2 (dua) tingkat, satu bahan kran buka cepat (quick action valve) dan satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari bahan yang tahan tekanan dan temperatur tinggi. Pada saat boiler full operasi sangat perlu dilakukan blow down, terlebih-lebih apabila kondisi air pengisi ketel kurang memenuhi standart yang ditentukan, hal ini jika lebih sering dilakukan akan lebih baik.
Pada saat melakukan blow down, kita harus dengan seksama memperhatikan kondisi air di dalam gelas penduga. Setiap kita akan melakukan blow down tidak dibenarkan mengoperasikan kerangan atau alat-alat lain dalam waktu yang bersamaan. Lamanya blow down tergantung dengan kondisi air di dalam gelas penduga. Jika kita melakukan blow down tidak dibenarkan melalui keempat buah header pada saat boiler dan dapat menimbulkan bahaya lanjutan. Blow down melalui keempat buah header harus dilakukan setiap boiler akan dioperasikan, ataupun pada saat boiler akan stop operasi dan sekaligus untuk menurunkan tekanan boiler.
4.      Thermometer
Alat ini berfungsi untuk mengetahui suhu air pengisi ketel uap, gas uap, suhu uap, dan lainya.
5.      Katup penguras
Katup ini berfungsi menguras atau membuang air dalam drum. Jika air boiler menurut analisa banyak mengandung lumpur akan dapat menimbulkan korosi pada pipa-piapa boiler.
6.      Kran uap induk
Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka dan menutup aliran uap keluar ketel yang terpasang pada pipa uap induk. Alat ini dibuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.
7.      Kran pemasukan air
Keran pemasukan air terdiri dari 2 (dua) buah kran yaitu satu buah kran ulir dan satu buah lagi kran arah (non return valve).
8.      Tanda bahaya (alarm)
Alarm berfungsi untuk memberikan tanda bahaya kepada operator tentang segala sesuatu jika terjadi kelainan dalam operasinya, misalnya tekanan air pengisi rendah, tekanan uap kerja melampaui batas ketentuan, dan lain-lain.
9.      Lain-lain
Perlengkapan-perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk ketel uap adalah :
a.       Alat penghembus debu pada pipa air ketel (mechanical soot blower)
b.      Pemasukan air ketel otomatis (automatic feed water regulator)
c.       Panel-panel listrik komplit dengan alat-alat ukur
3.2 Turbin uap
Data spesifikasi alat :
Tipe :  BGS-RY-K
Kecepatan turbin : 7272/1500 rpm
Tekanan uap masuk :18 kg/cm2
Tekanan uap keluar : 101,2/1,0 kg/cm2
Temperature uap masuk : 325oC
Daya listrik yang di hasilkan : 3600 Kw
Konsumsi uap : 42 ton/jam
Diameter saluran :450 mm
Tipe governor : UG-4TO Wood Word Govern
Pengaturan kecepatan : manual dan motor governor
Kecepatan kritis : 2343 rpm dan 4737 rpm
Tipe penggerak : motor listrik
Arah putaran : searah jarum jam
Tipe bantalan : trust metal type
3.2.1        Operasi turbin uap
Untuk menjalankan atau pengoprasian turbin uap haruslah mengetahui dan memahami beberapa fase atau tahapan, agar terhindar dari terjadinya kerusakan maupun kecelakaan kerja.

1.      Periode persiapan
a.       Periksa posisi katup sebelum memasukkan uap, minyak pelumas, maupun air pendingin.
b.      Periksa level pengukur pada tangki minyak.
c.       Periksa minyak dan sisi gigi rumah pemutar.
d.      Periksa level pengukur pada governor.
2.       Periode menjalankan
a.       Buka sedikit katup utama untuk pemasukan uap, apabila tekanan uap telah mencapai 18 kg/cm2 dan temperaturnya ±200oC.
b.      Buka secara perlahan-lahan katup emergency valve sampai plat lampu warna merah menyala dan bersamaan berhentinya motor prmutar poros utama (turning motor) dan kecepatan turbin akan mencapai ±100-200 rpm.
c.       Periksa minyak pelumas bantalan governor, tekanan minyak melalui kaca control.
d.      Buka perlahan-lahan katup stop darurat,dan putaran turbin dinaikkan hingga 6800 rpm.
e.       Pompa minyak pelumas akan terhenti secara otomatis, lalu putar switch di posisi otomatis, maka pelumas bagian akan diperoleh gear pump.
f.       Tutup katup saluran uap (drain valve)
g.      Naikkan putaran turbin hingga 7275 rpm ( putaran normal)
h.      Pengoprasian turbin dari putaran 0-7275 rpm diperlukan waktu selama 120 menit (2 jam)

Putaran (rpm)

Waktu ( menit)
200
6
2000
50
3500
24
6800
38
7275
120

3.3 Perawatan dan Pemeliharaan boiler
Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada boiler umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Proses Commisioning awal
b. Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)
c. Pembersihan boiler.
a.      Proses commisioning awal
Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang baru ataupun boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun material asing pada boiler setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali untuk menghilangkan material-material yang mengandung minyak dan deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid cleaning) boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan menggunakan tombol pengaman. 
b.      Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)
Pengoperasian pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik ketel yang memerlukan pemeliharaan dan kondisi air ketel yang baik untuk mencegah timbulnya kerak atau korosi. Untuk memeriksa secara benar/baik perlu diperhatikan uap dan temperature uap yang dihasilkan serta menjaga kebersihan gas. Jangka waktu untuk memulai  dan untuk pendinginan boiler setelah dimatikan, ditetapkan dalam petunjuk manual ketel dan harus diikuti/ dipatuhi dengan baik. 
Pengoperasian pada keadaan darurat, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Keadaan ini dapat berupa kesalahan pada sediaan air umpan atau sediaan bahan bakar. Kehilangan udara atau kesalahan pada api pembakaran. Unit boiler yang modern dilengkapi dengan kunci pengaman yang otomatis untuk aliran sediaan bahan bakar dan pada saat ketel berhenti beroperasi., jika terjadi keadaan yang membahayakan. 
c.       Pembersihan boiler
Pembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyiaktan dan pengaliran gas atau dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air dan uap dilakukan dengan cara manual jika mungkn dan dapat juga dengan menggunakan pembersih kimia secara otomatis untuk ketel yang modern pada unit boiler terutama pada bagian ketel yang tidak semuannya dapat dijangkau oleh tangan.
Pembersihan secara kimia harus dilakukan dibawah pengawasan supervisor. Kebanyakan asam hidroklorik digunakan bersama-sama dengan zat kimia untuk menghilangkan kerak-kerak yang keras. Pembersihan  asam jika dibuat oleh orang yang tidak kompeten dapat menyebabkan  kelebihan zat-zat kimia pada boiler. Setelah pencucian dengan asam, dinetralkan dengan larutan alkali dan terakhir kali boiler dioperasikan pada pemanasan tekanan rendah dengan larutan inert. 
3.4  Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan

INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SEBELUM BOILER BEROPERASI



TUJUAN :

PARAMETER
1
Uap mengoprasikan boiler menghasilkan uap
Tekanan uap kering 325oC
Tekanan kerja 20-21 kg/cm2

NO

URUTAN KERJA


HASIL PENTING/
YANG PERLU DIPERHATIKAN

1
Periksa dulu sebelum dijalankan bahwa gelas penduga bekerja normal

Level pada gelas duga pada upper drum pada posisi NWL (normal water level) 50 mm H2O
2
Periksa air compressor untuk instrumentasi
Tekanan udara 7 kg/cm2
3
Periksa kelistrikan pada panel-panel

Harus sudah stand by opersional
4
Periksa tekanan pompa residu (jika dipakai bahan bakar residu)

Tekanan pumpa harus mencapai 12 kg/cm2
5
Periksa damper By Pass gas duct


Harus damper  posisi terbuka 100%
Dan tutup pada tekanan uap boiler 17kg/cm2 serta membuka dampet IDF
6
Periksa valve air vent upper drum dan super heater

Posisi valve harus terbuka 100%
Ditutup pada tekanan 17kg/cm2
7
Periksa bahan bakar (ampas dan residu)
persediaan bahan bakar ampas dan residu cukup
8
Periksa kevakuman pada dapur pembakaran

Tekanan vakum 10 mmH2O
9
Periksa air pengisi dan air umpan ketel

Level pada tangki condensate min 600m3
Temperature 90oC
10
Periksa semua valve main steam pada HPSH

Buka by pass main steam saat tekanan uap 14 kg/cm2 pemanasan turbin-turbin dan tutup valve by pass jika tekana sudah mencapai 20kg/mm2
Siap melayani kebutuhan pengguna uap untuk diluar boiler

Tabel 4.1 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Sebelum Boiler Beroperasi


INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN CONVEYOR BOILER



TUJUAN :


PARAMETER

1

Untuk membawa ampas dari stasiun mill dan balik dari gudang ampas yang masuk ke dapur pembakaran boiler



NO.

URUTAN KERJA

HAL PENTING/
YANG PERLU DIPERHATIKAN
1
Periksa sistem kelistrikan ke semua panel
Mulai dari kabel power, fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan ampere meter

2
Periksa semua baut-baut pengikat pada plight
Baut-baut harus betul-betul padat agar tidak kendur

3

Periksa semua plight yang terpasang


Tidak ada yang bengkok
4
Periksa ketegangan rantai-rantai


Agar tidak terjadi rantai lompat dari sprocket dan rantai putus
5
Periksa sistem pelumasan


Check berkala pelumasan pada bearing dan rantai
6
Dilaksanakan urutan operasional conveyor
a.       Start conveyor receving
b.      Start conveyor distributor
c.       Start conveyor return
d.      Start conveyor elevator
Agar tidak terjadi ampas yang menumpuk dan tidak terjadi kejutan pemakaian daya listrik yang besar
Tabel 4.2 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Conveyor Boiler


INSTRUKSI KERJA ANALISA AIR BOILER



TUJUAN :


PARAMETER
1
Agar air pengisi dan umpan air ketel dapat memenuhi syarat standart



NO.

URUTAN KERJA

HAL PENTING/
YANG PERLU DIPERHATIKAN
1
Analisa air pengisi ketel
pH (25oC)
Total hardness (CaCO3): < 2 ppm
Oxygen terlarut (O2): < 0,5 ppm
Minyak dan gula : 0

2
Periksa persediaan air pada tangki 600m3
Persediaan air yang cukup sesuai pengoprasian ketel


3
Analisa air umpan boiler
 pH : 9-10
TDS : < 3000 ppm
Minyak dan gula : 0
Temperature : 105oC


Tabel 4.3 Instrksi Kerja Analisa Air Boiler

INSTRUKSI KERJA HYDROSTATIC TEST



TUJUAN :


PARAMETER
1
Untuk mengetahui kinerja boiler setelah selesai perbaikan/service peralatan pada overhoule
Diberi tekanan dari 0 dan dinaikkan tekanan dibuat interval 5 menit untuk setiap kenaikan tekanan 5 kg/cm2 sampai tekanan 25 kg/cm2


NO.

URUTAN KERJA
HAL PENTING/
YANG PERLU DIPERHATIKAN

1
Periksa packing-packing man houle dan hand houle pada header, upper drum dan lower drum
Jangan ada kebocoran packing pada header, upper, lower drum, dan handhoule pada header

2
Periksa semua baut-baut pada valve-valve
Baut-baut harus betul-betul padat agar tidak terjadi kebocoran

3
Persiapkan kebutuhan air untuk hydro test
Air pada tangki condensate 200-400 m3

4
Pengisian air pada upper drum harus penuh
Agar tidak ada udara pada saat diberi tekanan pemadatan maka tidak terjadi waterslah

5
Periksa pada bagian packing, valve, pipa air setiap penambahan tekanan 5kg/cm2, jika tidak kebocoran maka diteruskan menaikkan tekanan untuk interval berikutnya

Check berkala selama 5 menit malihat kebocoran-kebocoran

6
Dicatat setiap interval kenaikan tekanan dan perubahan penurunan setelah ditahan selama 5 menit

Bila ada kerusakan maka akan diperbaiki dan test kembali diulang


Tabel 4.4 Instruksi Kerja Hydrostatic Test





INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN TURBIN BOILER



TUJUAN :

PARAMETER
1
Untuk melayani operasional boiler dengan memutar blower dan pompa air pengisi ketel

Temperature uap 325oC


Tekanan uap : 20-21 kg/cm
Rpm turbin FDF/IDF : 900 rpm
Rpm turbin FWP : 2900 rpm


NO.

URUTAN KERJA
HAL PENTING/
YANG PERLU DIPERHATIKAN
1
Ganti oli pada turbin


2
 Lumasi  bearing dan metalan dengan gemuk.


3
Periksa sudu-sudu pada turbin
Debu dan kotoran.
4
Ganti oli governoor


5
Periksa pipa-pipa pada turbin
Pastikan tidak ada kebocoran.
6
Periksa paking dan baut pada sambungan pipa.


Tabel 4.5 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Turbin boiler

INSTRUKSI KERJA PEMANASAN BOILER


TUJUAN :
PARAMETER
1
Persiapan pengoprasional boiler
pH air pengisi ; 7, dan bahan baakar zat kering 50%

NO.

URUTAN KERJA
HAL PENTING/
YANG PERLU DI PERHATIKAN
1
Periksa sistem kelistrikan kesemua panel
Mulai dari kabel power dan kabel penghubung, fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan saklar pengatur kecepatan
2
Periksa persediaan air umpan ketel
Jumlah air min tersedia 600 m3. Pada tangki kondensat
3
Periksa persediaan bahan bakar ampas dan residu
Digunakan untuk proses pembakaran pada dapur boiler
4
Periksa udara kompresor instrument
Tekanan udara harus 7 kg/cm2 guna memenuhi operasional alat instrument
5
Periksa persediaan air pendingin metalan
Apakah air sudah benar-benar mengalir dilihat dari output pada air buangan dan suhu air pendingin max 34oC pada metalan, bearning-bearning turbin dan pompa
6
Periksa dapur ruang bakar boiler
Pastikan peralatan dumping grate dan laluan ampas pada bagasse feeder baik
7
Periksa rantai-rantai conveyor
Sprocket, rel dan rantai telah distel ketegangannya dan split pen lalu siap dioperasikan
8
Periksa damper laluan udara/gas
Pastikan damper bypass, turbin IDF dan FDF tidak ada kebocoran udara/gas yang masuk dan keluar
9
Pada pemanasaan/heating, dilaksanakan secara terus menerus/ continius kenaikan temperature dan tekanan/pressure secara teratur
Hari 1-7, temperature ruang bakar decontrol
10
Dilaksanaka soda boiling
Dilakukan soda boiling untuk pembuangan/pembilasan kotoran yang ada didalam perpian, header dan drum pada boiler air ke ketel lalu dilaksanakan sirkulasi air untuk mendapatkan pH normal (7)
11
Periksa valve air vent
Valve air vent harus pada posisi terbuka

Tabel 4.6 Instruksi Kerja Pemanasan Boiler


INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN WATER TREATMENT



TUJUAN:

PARAMETER

1
Untuk melayani kebutuhan pabrik dan operasional boiler



NO.

URUTAN KERJA
HAL PENTING/
YANG PERLU DIPERHATIKAN

1
Pembersihan kolam pada raw water, SAND FILTER
Lumpur dan pelastik


2
Pemeriksaan pada reactor tank dan remelter tank


3
Pemeriksaan tank softener
Kebersihan kation dan anion

4
Pemeriksaan tank garam
Kebocoran tangki

5
Periksa perpipaan dan valve
Keropos dan kebocoran valve

6
Periksa pompa-pompa
Kapasitas dan effisiensi pompa

Tabel 4.7 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Water Treatment









Gambar 4. Water treatment
            BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek selama 1 bulan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KWALA MADU maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1.   Tujuan dari melakukan kerja praktek yang telah dicapai adalah mengetahui masalah yang ada pada mesin boiler, yaitu pada proses perawatan dan pemeliharaan agar sesuai dengan prosedur dan standart boiler.
2.   Untuk pembangkit uap digunakan Boiler / Ketel atau bejana uap yang mempunyai tekanan uap kerja 20 kg/cm2.
3.   Saat mengoperasikan boiler dilarang menyetel setting unit ke skala positif karena akan menimbulkan tekanan balik (back fire).
4.   Air umpan yang digunakan untuk keperluan ketel dan proses harus terlebih dahulu dinetralisasi pada stasiun water threatment.
5.   Uap yang keluar dari turbin harus dijaga agar jangan terjadi kondensasi yang menyebabkan uap tidak dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
6.   Boiler sebagai pembangkit uap memerlukan perawatan dan pemeliharaan khusus.


4.2. Saran
1.   Mesin yang dipergunakan pada proses pengolahan harus dilakukan perawatan secara berkala agar tidak terjadi masalah / kerusakan pada saat proses pengolahan.
2.   Diharapkan para operator lapangan agar dalam memberikan informasi kepada mahasiswa yang sedang melakukan praktek dengan tepat dan jelas.
3.   Harap dihitung kembali jumlah bahan bakar yang akan digunakan agar tidak terjadi pemborosan bahan bakar.
4.   Air yang digunakan untuk boiler harus memenuhi standart / kriteria air boiler agar uap yang dihasilkan sesuai standart.
5.   Utamakan K3 pada saat mengoperasikan dan melakukan perawatan pada boiler.


DAFTAR PUSTAKA

1.Yopi Subastian, 2010, Mengenal Ketel Uap (Boiler), 24 Mei 2011, http://educationmachine.blogspot.com/2010/01/mengenal-ketel-uap-boiler.html
2. Rikson Sirait, 2012, Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri Proses Pembuatan Minyak (CPO) di PTP. Nusantara IV(Persero) Unit usaha Adolina, Universitas Negeri Medan, Medan.
3.Diky hari sandi, dkk, 2012, Laporan Praktek Kerja Lapangan di Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa, Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel, Medan.
4. Ir. Ganepo Tarigan, 2013 , Job Sheet dan Instruksi Kerja Boiler, Pabrik Gula Kwala Madu, Langkat




4 komentar:

  1. Marine Boiler
    PT Indira Dwi Mitra – Expert in Industrial Energy. Fabrikasi dan Jual Boiler Indonesia, Produk kami meliputi jasa pembuatan Fire Tube Boiler, Water Tube Boiler, Hot Water Boiler untuk Crude Palm Oil pada kapal tanker marine dan untuk boiler general Industri …
    Asphalt Boiler
    General Boiler
    PT Indira Dwi Mitra – Expert in Industrial Energy. Fabrikasi dan Jual Boiler Indonesia, Produk kami meliputi jasa pembuatan Hot Oil Boiler atau Thermal Oil Heater untuk Crude Palm Oil pada kapal tanker marine dan untuk boiler general Industri lainya seperti Asphalt, Fodd Industry, dll ...
    THERMAL-OIL-HEATER-400-MCAL-848x450
    Service & Repair
    Selain fabrikasi dan menjual steam boiler indonesia, kami juga melayani penjualan sparepart boiler serta siap melayani service dan repair boiler maupun thermal oil heater dan siap membantu dalam proses Instalasi maupun Commisioning …

    Our Contact
    PT. INDIRA DWI MITRA
    Jl.Dewi Sartika No.01, Kampung Jeger RT/RW.009/002 Desa Lebakwangi, Kec. Sepatan Timur, Tangerang - Banten 15520

    RATMAN (Sales Engineer)
    Phone : 021-222-59 400
    Fax : 021-593-71-687
    Mobile : 0813-88-666-204 (WA)
    Mobile : 087-808-344-829
    Email : info@indira.co.id
    Email : ratman@indira.co.id

    BalasHapus
  2. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk Boiler cooling tower chiller dan waste water treatment untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA:0813-1084-9918
    Terima kasih

    BalasHapus
  3. artikelnya mudah dipahami dan sangat membantu.. terimakasih banyak

    BalasHapus